OPINI

Detail Opini Siswa

SATU UNTUK SEMUA

Jumat, 6 Juni 2025 12:30 WIB
125 |   -

"SATU UNTUK SEMUA. Inilah tiga kata yang tepat untuk aku ungkapkan. Satu tempat di mana saya belajar untuk bertumbuh dalam iman, berkembang dalam ilmu pengetahuan dan hidup rukun dan damai sebagai saudara". Carolus Kalvinus Raga.

Hai…Namaku Carolus Kalvinus Raga. Orang-orang sering menyapaku Kalvin. Saat berada di bangku SMP, aku sering mendengar cerita tentang SMA Frater Don Bosco Tarakan dari guru SMPku. Beliau merupakan alumni SMA Frater Don Bosco Tarakan. Beliau sering menceritakan pengalamannya sewaktu masih menjadi pelajar di sekolah ini. Menurut mama, pendidikan di sekolah ini tidak hanya mendidik pikiran tetapi juga mendidik hati dan karakter. Oleh sebab itu, aku semakin penasaran dengan SMA Frater Don Bosco. Ditambah lagi ibuku sering meceritakan tentang peran sekolah-sekolah katolik dalam mendidik generasi muda karena ia tahu bahwa aku sering mencari tahu tentang sekolah-sekolah katolik, salah satunya yang ada di Tarakan. Mulai saat itulah aku memiliki goals untuk melanjutkan pendidikan SMAku di SMA Frater Don Bosco Tarakan.

Singkat cerita aku pun diterima di SMA Frater Don Bosco Tarakan pada tahun 2022. Awal aku mengikuti MPLS di sekolah, aku sangat heran melihat guru-guru yang begitu ramah alias super aktif. Mereka benar-benar memperhatikan kami dengan baik. Frater, bapa/ibu guru dan pegawai memberi energi positif yang membuat kami seperti sudah kenal akrab begitu lama. Inilah salah satu hal yang membuatku sepertinya jatuh cinta dengan sekolah ini. Cahhh!! Begitulah kata-kata yang tepat untuk mengukirkan perasaanku saat hari pertama menginjakan kaki di SMA Frater Don Bosco Tarakan.

Setelah diterima dan resmi menjadi siswa di sekolah yang aku idam-idamkan saat masih di bangku SMP, aku mulai menjalani hari-hariku di sekolah dengan suka cita. Banyak pelajaran yang aku dapatkan di sekolah ini. Sesekali aku ingat cerita guru SMPku “Di sana kamu bisa banyak belajar hal baru”. Ya tentu itu benar. Aku belajar ilmu pengetahuan dengan lebih luas. Tidak hanya soal intelektual, tetapi juga soal pembentukan karakter; menghargai, mulai dari perspektif orang lain, suku, adat, budaya dan masih banyak lagi. Di samping itu bapa ibu guru juga tidak henti-hentinya memberi motivasi kepada kami semua.

            Sebelum masuk ke SMA Frater Don Bosco aku punya banyak mimpi yang aku sendiri tidak berani melakukannya. Jagankan melakukan, mengucapkannya saja seperti tertahan oleh rasa kurang percaya diri yang pada akhirnya membuat aku selalu lebih memilih untuk diam saja. Ternyata itu berbanding terbalik saat aku berusaha berani menunjukan mimpi-mimpiku. Aku sering menonton pembicara-pembicara lewat media sosial yang sangat menarik. Aku baru tahu kemampuan itu sering disebut dengan public speaking. Sepertinya bapa ibu guru menyadari itu. Aku merasa termotivasi ketika mereka memberi apresiasi setiap kami selesai melakukan perbuatan baik sebagai pengembangan diri kami di masa depan, salah satunya adalah kemampuan berbicara atau berkomunikasi di hadapan banyak orang. Entah kenapa mereka sangat menghargai apapun yang kami inginkan selagi itu baik. Ada yang tertarik di bidang seni pasti dibimbing, ada yang memiliki bakat di bidang olahraga pasti didukung dan masih banyak lagi.

            Di sekolah ini semua murid sangat akrab satu sama lain, bahkan dengan para frater, bapa, dan ibu guru. Kedekatan inilah yang membuat kami bisa semakin merasakan keberadaan orang-orang yang sungguh bersahabat. Aku hampir atau bahkan tidak pernah mendengar ada perundungan di sekolah ini. Sudah hampir tiga tahun aku berada di sini, aku tidak pernah melihat perkelahian yang sering aku lihat di media sosial. Semangat dari moto sekolah begitu terpancar tidak hanya dari kata-kata yang kami ucapkan setiap pagi, namun juga dari tindakan saat berelasi dengan orang lain. Fides, Scientia, et Fraternitas (Beriman, Berilmu, dan Bersaudara) yang menjadi fondasi kami di SMA Frater Don Bosco Tarakan ini.

            Sebagai siswa yang mencintai seni, aku selalu mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan hobiku. Sesekali aku mewakili sekolah bersama dengan teman-teman yang lain untuk mengikuti lomba baik di tingkat kota maupun provinsi. Mulai dari solo vokal, paduan suara, hingga vokal grup. Perkembangan yang aku alami tidak terlepas dari doa dan bimbingan yang selama ini aku dapatkan di tempat aku mengemban pendidikan saat ini. Perkembangan dari segi relasi juga sangat baik. Dengan banyaknya teman dari luar Kota Tarakan sepertiku, akhirnya aku bisa mengenal banyak budaya, karena di sini kami dari berbagai latar belakang adat istiadat yang beragam. Sehingga saat sekolah mengadakan acara pagelaran seni, aku bisa menyaksikan banyak tampilan-tampilan yang sebelumnya tidak pernah aku lihat, dan itu sangat mengesankan.

 SATU UNTUK SEMUA inilah tiga kata yang tepat untuk aku ungkapkan. Satu tempat di mana saya belajar untuk bertumbuh dalam iman, berkembang dalam ilmu pengetahuan dan hidup rukun dan damai sebagai saudara. Satu tempat yang mengubah banyak hal dalam diriku. Sekarang aku tidak perlu takut dan menutup-nutupi apa yang aku inginkan, sebab disini aku merasa sangat dihargai dan sangat didukung baik oleh keluarga, frater, bapa, ibu guru, dan teman-teman seperjuanganku. Aku berharap semoga setelah aku lulus dari sekolah ini, aku bisa menggapai mimpi-mimpiku tanpa ragu dan takut. Sebab banyak bekal yang sudah aku dapatkan dari semua orang-orang hebat, yang perna aku jumpai disetiap sudut sekolah dan disetiap rindangnya pohon-pohon pucuk merah yang begitu asri. Yaaa tempat itu di SMA Frater Don Bosco Tarakan. Dan semoga tempat pendidikan yang sangat luar biasa ini terus melambung tinggi dan memancarkan sinar kebahagiannya seperti mentari pagi. Terimaksih semuanya.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini