DISIPLIN POSITIF MEMBENTUK PERILAKU POSITIF MURID
Pertemuan Komunitas Belajar (Kombel) adalah sebuah pertemuan rutin mingguan yang dihadiri oleh para pendidik dan tenaga kependidikan SMAS Frater Don Bosco. Hari ini, Senin 21 Juni 2024 para anggota kombel memberi perhatian secara khusus dalam membahas disiplin positif. Dalam pertemuan tersebut ada beberapa hal penting yang menjadi pokok bahasan sekaligus menjadi perhatian bersama antara lain segitiga restitusi, 5 posisi kontrol dan Hukuman vs Konsekuensi dan Restitusi. Pembelajaran tentang hal ini dilakukan melalui pemutaran video dan disimak bersama lalu para anggota diminta tanggapan atas apa yang direfleksikan dari video tersebut. Kami sepakat bahwa disiplin positif adalah pendekatan dalam mendidik anak yang berfokus pada pembentukan perilaku yang baik melalui penghargaan, dukungan, dan pembinaan daripada hukuman atau ancaman. Konsep ini menekankan pentingnya membangun hubungan yang positif antara pendidik dan peserta didik, serta mengajarkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk menjadi individu yang bertanggung jawab dan mandiri.
Ada beberapa prinsip utama dalam disiplin positif:
-
Menghargai dan Mengakui Perilaku Baik: Memberikan penghargaan atau pujian kepada murid ketika mereka menunjukkan perilaku yang diinginkan. Ini membantu mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berperilaku baik.
-
Mengajarkan Daripada Menghukum: Disiplin positif mengutamakan pendidikan dan pembelajaran daripada menghukum. Ketika murid berbuat salah, mereka diajak untuk memahami kesalahannya dan diajarkan cara yang lebih baik untuk menghadapi situasi serupa di masa depan.
-
Menghormati Anak sebagai Individu: Disiplin positif mengakui bahwa setiap murid itu unik dan memiliki kebutuhan, perasaan, dan cara berpikir yang berbeda. Pendekatan ini mendorong pendidik untuk mendengarkan dan menghormati perspektif murid.
-
Menjaga Komunikasi Terbuka: Penting untuk selalu menjaga komunikasi yang terbuka dan jujur dengan murid. Murid didorong untuk mengungkapkan perasaannya, dan pendidik atau pendampinf memberikan dukungan serta panduan tanpa menghakimi.
-
Konsistensi dan Ketegasan: Meskipun mengedepankan empati, disiplin positif juga menekankan pentingnya konsistensi dan ketegasan dalam menetapkan batasan atas apa yang telah ditetapkan bersama baik dalam kesepakatan sekolah, kelas maupun mata pelajaran. Murid perlu memahami apa yang diharapkan dari mereka dan konsekuensi logis dari perilaku mereka.
Disiplin positif bertujuan untuk membentuk karakter murid yang baik, meningkatkan rasa percaya diri pada mereka, serta mengembangkan hubungan yang sehat dan saling menghormati antara murid dan seluruh warga sekolah.
Sumber Video:
https://www.youtube.com/watch?v=B8oQknkJvDI
https://youtu.be/YxKXGnQz1P0
https://youtu.be/AnVT_8Vw_oo
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini