KAROLINA MURNI DIPILIH SEBAGAI PEMBAWA BAKI HUT RI KE-79 DI KANTOR WALI KOTA TARAKAN
Adalah sebuah kebanggan tersendiri bagi Karolina Murni, peserta didik kelas XI-A SMA Frater Don Bosco Tarakan yang dipilih sebagai pembawa baki bendera merah putih pada perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, 17 Agustus 2024 yang dirayakan di lapangan kantor wali kota Tarakan. Kebanggaan Karo cukup beralasan karena di antara 15 peserta paskibra perempuan yang ada di barisan itu, dialah yang dipilih. Informasi penunjukkan ini ia terima setelah mengikuti pelatihan di Pusdiklat selama 1 minggu. Menurutnya, mulai dari seleksi masuk hingga dipilih sebagai pembawa baki di tingkat kota, seleksinya cukup ketat yaitu mulai dari seleksi tingkat sekolah, sehat jasmani dan rohani, memiliki tinggi dan berat badan ideal serta tidak berkaki O atau X. Sebagai pembawa baki pun membutuhkan selesksi khusus seperti postur tubuh, posisi bahu dan pengetesan tremor,
Menurut Karo, hal yang paling menantang menjadi seorang anggota paskibra adalah saat test masuk karena selain test fisik, juga ada test psikologis. Proses latihan juga menguras banyak tenaga. Selain latihan baris-berbaris untuk melatih ketahanan fisik, para anggota paskibra juga perlu melakukan kegiatan olahraga lainnya seperti lari, push up dan sit up. Hal menantang lainnya yang dialami oleh Karo dan teman-temannya adalah harus mengibarkan Sang Merah Putih di tengah guyuran hujan lebat yang melanda kota Tarakan. Hujan, dingin dan kekhawatiran tidak bisa menyelesaikan tugas adalah tantangan yang mereka rasakan. Syukurlah, semuanya dapat dilalui dengan baik, sang Merah Putih dapat dikibarkan. Bahkan pada malam harinya, Karo masih menampilkan beberapa tarian dayak bersama teman-temannya pada acara malam ramah-tamah di balai kota. Karo mengaku bangga atas keterlibatannya dalam tim paskibra kota Tarakan. Ia banyak belajar bahwa kerja sama, ketahanan fisik, mental dan percaya diri adalah hal-hal yang sangat penting dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawab penting tersebut. "Saya senang dan bangga bisa menjadi bagian dari tim yang luar biasa hingga suskesnya pengibaran bendera", demikian ungkap gadis dayak yang hobinya bermain bola volley, bulu tangkis dan menari tersebut. Hal berkesan lainnya yang selalu ia ingat adalah kedua orang tuanya secara diam-diam hadir dan menyaksikan secara langsung upacara bendera tersebut. "saya tidak menduga bapa dan mama hadir untuk memberikan dukungan kepada saya", ungkapnya bahagia.
Ia berterima kasih kepada sekolah yang selalu mendukungnya mulai dari seleksi hingga mengikuti pelatihan di pusdiklat. Bagi teman-temannya, ia berpesan agar tetap semangat, terus belajar dan membangun kerja sama dengan orang lain serta percaya diri dalam menggapai apa yang diinginkan.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini